Assalamualaikum Wr. Wb.

Hidup di balik perbukitan tanpa mushola, membuat warga di desa Rejomulyo Pacitan harus jalan 1,5 km untuk shalat jama’ah! 

Dulunya mereka memanfaatkan Aula Serbaguna Madrasah Ibtidaiyah GUPPI Sudimoro III.

Tapi sekarang aula itu sudah dijadikan ruang kelas, sehingga tidak ada tempat lagi untuk shalat jama’ah ataupun mengadakan kajian.

Ini mendorong warga Rejomulyo mengadakan iuran rutin dan pembahasan proposal pembangunan mushola yang akan diajukan ke pemerintah.

Sayangnya, sekali lagi ujian menghimpit mereka untuk menguji keimanan.

Karena semenjak dua tahun terakhir, perkebunan petani cengkeh ini dilanda virus tanaman langka! Produksi perkebunan pun merosot dan harus gulung tikar.

Padahal pembangunan sudah sampai pondasinya, namun terpaksa berhenti selama 1 setengah tahun. 

“Musholah yang mangkrak ini pinginnya diberi nama Musholah Baiturrahman, tapi ya pembangunannya mangkrak satu setengah tahun, ya sekarang belum bisa diberi nama” – Pak Basuki, Kepala RT 04 Desa Rejomulyo

Mari, Saudaraku, angsur rumah impian kita di surga kelak dengan bersedekah membantu merampungkan pembangunan Mushollah Baiturrahman di Sudimoro, Pacitan.