Sungguh, Allah mencatat porsi perzinahan yang tidak bisa tidak berlaku bagi anak-anak Adam. Mata adalah penglihatan yang tidak senonoh, telinga mendengar perzinahan, lidah adalah perzinahan ucapan, tangan adalah perzinahan untuk kekerasan, kaki adalah perzinahan langkah-langkah, dan zina hati menginginkan dan diinginkan, dan menegaskan atau menyangkalnya.

Hadits pertama menggunakan istilah hawa nafsu, sedangkan hadits kedua juga menggunakan istilah hawa nafsu. Hadits inilah yang menjadi bukti tentang bentuk zina yang disebut zina hati dan tidak diragukan lagi hadits tersebut adalah hadits yang sahih.

Tidak diragukan lagi adanya istilah zina dan asasnya dalam Islam, namun yang dipertanyakan adalah kegagalan mereka yang membicarakannya untuk menganalisanya secara ilmiah sehingga terkadang menyebabkan remaja dan pemuda salah paham yang pada akhirnya berujung pada kesalahpahaman. pemikiran yang berlaku dalam agama.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Zina Hati? 

Apakah jatuh cinta pada seseorang dianggap perzinahan? Apakah ada pengingat bahwa seseorang berzina? Mungkin sebagian dari kita akan menjawab: Ya, itulah yang di sebut Zina Hati. Saat ditanya lagi kenapa perzinahan?  

Dan Mereka menjawab: Karena kami selalu mengingat seseorang ajnabi (bukan mahram kami) dan tidak halal bagi kami. Jika dibicarakan karena larangan ajnabi tidak halal bagi kita, bagaimana Anda ingin menafsirkan firman Allah dalam Al-Qur’an tentang Sahabat Nabi yang memperingatkan bahwa wanita ajnabiyyah tidak halal baginya?

Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah, ayat 235

عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَكِنْ لا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرّاً إِلَّا أَنْ تَقُولَاعا قَو

Dalam ayat ini dan ayat sebelumnya menceritakan tentang عدة atau iddah (tempat suci) perempuan yang bercerai dari suaminya. Lalu ada pria ajnabi yang sedang mengintai kesempatan untuk melamar wanita ini. Kemudian Allah berfirman Allah paling tahu bahwa Anda akan mengingat wanita itu, tetapi jangan bertemu dengannya secara diam-diam kecuali dengan mengatakan hal-hal yang baik.

Syed Qutb dalam tafsirnya mengatakan: Dan Allah telah memintanya karena itu terkait dengan kecenderungan fitrah fitrah yang halal pada asalnya, harus dalam substansinya, dan Islam tidak menghancurkan kecenderungan fitrah tetapi mengikutinya, dan tidak menekan naluri manusia tetapi melindunginya. (Lihat Fi zilali Qur’an oleh Syed Qutb, volume 1, m/ s 238).

Bukankah wanita yang baru saja berpisah dari suaminya adalah wanita ajnabiyyah kepada pria lain yang ingin melamarnya ? Tetapi mengapa Allah segera tidak memberi tahu pria ajnabi untuk tidak mengingat wanita tetapi hanya untuk mengatakan (Allah tahu yang terbaik bahwa Anda akan mengingat wanita itu tetapi tidak bertemu dengannya secara diam-diam).

Padahal, yang bisa dipahami dari ayat tersebut adalah tidak ada masalah dalam mengingat perempuan, tapi jangan berpikir untuk membuat hal-hal yang tidak sesuai dengan syarak. Itulah yang harus dipahami dari firman Tuhan. Jika mengingat wanita yang ajnabiyyah adalah Zina Hati, tentunya Allah melarang teman daripada mengingat wanita, tapi Allah sendiri tidak melarang atau bahkan memberi izin.

Justru yang dimaksud dengan zina adalah hati yang berniat berzina, menikmati hubungan seksual di luar nikah. Itulah yang dimaksud dengan zina hati. Lihat kembali konteks hadits tentang perzinahan secara keseluruhan. Bukankah di akhir hadits itulah Nabi bersabda:

وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ وَيُكَذِّبُهُ

Artinya: (dan alat kelamin menegaskan atau menyangkalnya). Artinya segala sesuatu selain tangan, kaki, telinga, mata, lidah, hati yang mengarah pada persetubuhan haram kemudian disebut perzinahan. Karena itu disebut di akhir hadits (penis itu akan menentukan apakah zina dipaksakan atau tidak). Demikianlah informasi tentang apa penjelasan dan yang termasuk zina hati semoga bermanfaat.