“..Itu Mushola cuman satu disini. ga ada lagi. paling disana langsung ke Masjid Jami’. Jauh disana. Mushola kecil kayak gini memang cuma cukup untuk beberapa shaf aja buat sholat, tetep kita alhamdulilah. ini sekarang udah rubuh kena gempa kemarin, gabisa dipakai lagi sudah ini” -Salah Satu Jamaah.

Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter dirasakan hampir seluruh masyarakat Sumatera Barat ketika itu, tak luput juga dirasa oleh warga desa kecil di Kampung Alang, Simpang Timbo Abu, Pasaman Barat.

Lebih dari 1.200 bangunan rumah dan tempat ibadah terverifikasi rusak berat, termasuk Musholah Baiturrahman, Musholah satu-satunya di Kampung Alang.

Jangankan kondisi pasca gempa, sebelum gempa terjadi pun Mushola Baiturrahman ini hanya dapat dipakai tidak lebih dari 15 jama’ah setiap kali sholat. Warga Kampung Alang rela bergantian sholat didalam musholah yang terlalu sempit dan panas karena hanya beratap besi seng tua.

Sekarang, warga sekitar masih dalam masa transisi darurat gempa, memulai dari awal kehidupan mereka disana dengan membersihkan puing-puing rumah mereka yang hancur karena gempa.

Saudara, mari bersama kita ulurkan bantuan kita untuk membangun ulang Musholla Baiturrahman. Selain meringankan beban warga Kampung Alang memulai kehidupan mereka pasca gempa, mari kita sediakan tempat ibadah yang luas dan layak bagi mereka, insyaa Allah hal itu menjadi amal jariyah bagi kita.